preload

Author

Foto Saya
shue_shan
say adalah seseorang yang intelektual,berfikir kritis, pengertian.
Lihat profil lengkapku

POTENSI GREEN MARKETING

Published in:
Potensi Green Product Bergantung Stimulasi

Rhenald Kasali (Ketua Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi-Universitas Indonesia)

Saat ini, pengembangan produk yang ramah lingkungan (green product) seolah menjadi tren yang menyebar hampir ke seantereo dunia. Banyak pelaku dari berbagai industri berlomba-lomba menciptakan produk yang ramah lingkungan guna menjaring minat konsumen.

Namun sayang meski animo masyarakat cukup tinggi terhadap produk ini, perkembangan pasar produk tersebut nampaknya tidak akan bisa melebar sesuai harapan. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kurangnya stimulus, minimnya dukungan pemerintah, serta mahalnya harga produk. Hal itu disampaikan oleh Rhenald Kasali, ketua Program Studi Magister Manajemen FEUI (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).

Rhenald mencontohkan seperti yang terjadi pada mobil hybrid di AS, pelan tapi pasti kehadiran mobil ramah lingkungan tersebut di negeri paman Sam telah hilang dari peredaran saat ini. Salah satu penyebabnya adalah karena kehadiran mobil tersebut dianggap mengganggu bisnis minyak (BBM) bagi pengusaha di negara bagian Texas.

Hal yang sama juga terjadi di Indonesia, itu bisa terlihat dari penetapan pajak mobil hybrid yang lebih mahal, ketimbang mobil biasa. Jadi, potensi pasar produk green itu sebenarnya tergantung bagaimana pemerintah dan lingkungan sekitar di dalam

menstimulasinya. Padahal, manfaat produk green itu sangat luar biasa bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Seperti AC yang ramah lingkungan, di tempat komunitas saya. Dahulu, saya menggunakan AC biasa, daya listrik yang terpakai mencapai 2000 watt, namun sejak memakai AC yang ramah lingkungan, dayanya hanya menjadi 900 watt. Bayangkan berapa banyak cost yang bisa dihemat?,“ papar Rhenald.

Begitu juga dengan masalah harga yang mahal, hal ini sebenarnya bisa diakali dengan stimulus oleh pemerintah. Misalnya, subsidi terhadap harga pupuk organik atau mobil hybrid.

Masih menurut Rhenald, bila semua unsur mendukung kehadiran produk ramah lingkungan, maka potensi perkembangannya sungguh luar biasa. Karena, saat ini gaya hidup dan perilaku konsumen perlahan-lahan juga mulai menujukkan gaya hidup yang sadar lingkungan.

Kesadaran pengusaha pada lingkungan bermula sejak isu perubahan iklim digulirkan beberapa tahun silam. Dari situ orang mulai berpikir untuk mengganti bahan bakar fosil menjadi yang non fosil, kemudian dari yang boros energi sampai yang ke hemat energi. Sehingga muncullah bio energy dan semacamnya. Selain itu, perilaku masyarakat khususnya di Indonesia yang laten – memudahkan para produsen untuk memasarkan semua jenis produk asal dikemas, dan dipromosikan secara baik.

Menyinggung bagaimana sebaiknya green marketing ini dijalankan, Rhenald berpendapat bahwa hal itu harus dimulai dari internal practices dulu. Jika memang sebuah perusahaan ingin mengusung produk berkonsep green, maka pertama-tama budaya kerja, hingga tempatnya harus berunsur green. Dari sana biasanya ide atau inovasi produk bahkan strategi green marketing akan muncul.

Rhenald menilai strategi green marketing saat ini sudah mulai diterapkan dibeberapa perusahaan. Dua diantaranya yang kentara adalah LG Electronics, dan Unilever dengan campaign go green -nya yang menitikberatkan pada air.

Memang nampak sekilas kegiatan yang diusung perusahaan seperti program CSR (corporate social responsibility), sehingga yang muncul ke permukaan programnya semata-mata hanya karena CSR. Namun, sebenarnya tidak demikian. Seperti pada program Go Green Unilever yang fokus kepada ketersediaan air bersih. Pasalnya hampir semua produk Unilever berhubungan dengan air. Maka, jika ketersediaan air berkurang, akan mengancam keberlangsungan penjualan produk Unilever.

Menurut Rhenald, perbedaan yang mencolok antara program CSR dengan program green marketing terletak pada tujuannya. Kalau green marketing bertujuan untuk menaikkan penjualan, sedangkan CSR hanya semata-mata bentuk partisipasi perusahaan kepada lingukungan sosial.
  • 0 komentar:

    • Posting Komentar

receipt post

Categories

About

About Me

Foto saya
say adalah seseorang yang intelektual,berfikir kritis, pengertian.

pertanian

pertanian-1994.blogspot.com
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Search

About Me

marquee onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.star()scrolla mount="2"direction="up"
  • MrDarmians
  • shusan
  • pertanian.blogspot.com Kristina hidup-sehat-1993.blogspot.com rona satria a. meiliani harnik mudrikah fitri widya dwi mulan jesika