Banyak orang yang meremehkan dan memandang rendah pekerjaan sebagai seorang marketing. Mereka adalah penjual asuransi, salesman, kartu kredit, broker, dan sejenisnya. Namun lowongan pekerjaan untuk menjual ini tiap hari menghiasi koran kita.
RICH DAD POOR DAD
Saya suka dengan tulisan Robert T. Kiyoasaki, hampir semua bukunya sudah saya baca. Gaya penulisannya sederhana dan lebih ke arah cerita, cerita mengenai pengalaman-pengalaman hidupnya. Dia memotivasi dan mengajak kita untuk melihat sisi lain dalam kehidupan kita. Sisi mengenai dunia yang tidak diajarkan di pelajaran sekolah kita, dunia keuangan dan bisnis.
Buku - Buku terbaru dari Robert T. Kiyosaki. Wah mesti beli nih!
Saya tidak tahu, tahun berapa buku itu diterbitkan, yang saya tahu, sekitar tahun 2000an, istilah financial freedom melanda kota Surabaya. Jika boleh saya melebih-lebihkan, istilah ini melanda seluruh dunia (khususnya di dunia internet). Orang begitu yakin akan bisa pensiun di usia 30-40 tahun, moto mereka Retire Young, Retire Rich. Pendeknya, buku tulisan Robert T. Kiyosaki ini menciptakan revolusi berpikir. Dan sebagai akibatnya, Om Robert langsung menjadi orang kaya di dunia ini.
Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan Robert T Kiyosaki kaya ? Penjualan buku-bukunya ? Iya....benar. Perusahaannya kah yang membuat dia kaya ? Iya....benar juga. Atau Investasi-investasinya di Real estate ? Saya tidak tahu....he...he...he...karena waktu saya coba search di Google mengenai sisi lain dari Robert Kiyosaki ini, saya menemukan "Nada Nada pedas " dari Mr. John. T Reed, silahkan dilihat di "Dangerous Advice! --- John T. Reed "
Namun yang saya tahu pasti. Robert Kiyoasaki kaya karena dia mempunyai kemampuan menjual.
“KEMAMPUAN” MENJUAL DALAM TANDA KUTIP
Di seri pertama buku Rich Dad Poor Dad, Robert mengaku bahwa dia adalah orang yang pemalu. Orang yang tidak punya kemampuan menjual dan takut untuk ditolak, ditambah lagi, ayah kandungnya yang mengharamkan kegagalan. Komplit deh, semua alasan untuk memasuki dunia marketing benar – benar dikuasainya. Dan kasus Robert kecil ini juga sama dengan kasus saya.
Saya benar – benar membenci yang namanya marketing. Saya takut puoool dengan namanya penolakan. Saya berkeringat dingin ketika menjual “sesuatu” kepada “seseorang.” Dan keadaan ini berlangsung sampai saat ini, detik ini, hari ini, waktu saya menulis artikel ini (11/03/2009). Jika anda menyangka bahwa ada “kuasa” yang membuat saya berubah 180 derajat menjadi seorang penjual (marketing) sukses dan menceritakan pengalaman saya kepada anda melalui tulisan ini, maka anda salah! (><)' Makanya saya sedih....karena judul artikel ini adalah MARKETING, KEMAMPUAN MENJUAL YANG MEMBUAT KITA KAYA. Dan saya sebagai penulisnya, takut marketing! Amsiooong deh! Kembali ke Robert, sekarang dia adalah seorang yang kaya. Saya berpikir – pikir (mikir-mikir), dan menemukan bahwa si Kiyosaki ini bukanlah penjual buku ataupun penjual real estat. Dia adalah seorang penjual ide alias konsep. Bagi saya, menjual konsep merupakan ilmu tertinggi dalam marketing, karena yang dijual adalah barang yang tidak kelihatan. Jadi ingat dengan sidejob saya sebagai Event Organizer. Eiit....saya di sana berperan sebagai akuntan bukan marketing... Mumpung topiknya nyenggol....saya akan bercerita sedikit mengenai seorang rekan kerja saya yang diberkati dengan kemampuan menjual ini (katanya sih pembaca setia tulisan saya). Sebut saja namanya FJ, soalnya anak-anaknya dikasih nama LL dan CJ....istrinya TK, pegawainya ada empat, kodenya, YK, MT, MR, TR (ha...ha...ha....). Rekan kerja kita satunya MG...saya sebagai penulis artikel ini namanya WG (artinya Wapan Ganteng!) FJ dilahirkan sebagai seorang laki-laki yang tanpa bondo (istilah saya). Masa mudanya penuh dengan jual-menjual, pinjam-meminjam, bonceng-membonceng, carok-mencarok, dan lainnya. Sangat menyedihkan hidupnya...anak yang tidak diharapkan lahir, tidak dikasih uang jajan yang memadai, tidak diperhatikan dengan baik, kurang kasih sayang kale.... Nasibnya yang kurang beruntung inilah yang membuatnya bisa menjadi seperti saat ini. Seorang penjual yang luar biasa! Marketing handal! Sewaktu masih di SMP, tidak terhitung jumlah kodok yang berhasil dijual olehnya....(><)'. Guru PMP, guru BP, guru sejarah, dan termasuk saya menjadi langganan kodoknya. Waktu itu harganya 25ribu per kotak, kalo yang gendut isi 5an, yang keceng isi 10an, yang oversize isi 1, paha kodoknya segede pisang goreng...(saya tertarik mo beli, tapi setelah liat gedenya, tak batalin, giloooo....!!) Masuk SMA, bisnis kodoknya bangkrut...katanya sih dicuri ama orang. Si FJ berpindah ke bisnis jual beli kacamata....duh manis banget mulutnya...dan juga strategi marketingnya yang canggih, lagi-lagi kebujuk untuk beli kacamata! Terus di masa ini, saya udah jarang berhubungan lagi ama dia. Pertama, karena beda sekolah, kedua, beda pergaulan. Baru ketemu lagi setelah lulus kuliah. Selama masa sendiri-sendiri itu, si FJ telah menjadi BOS PlayStation – BOS CD game – BOS mainan mini – BOS Multiplayer dan lainnya yang tidak dia sharingkan dengan saya. Cuman, akhirnya sama, TUTUP, nggak tau karena bangkrut atau bosen! (saya lebih memilih bosen sebagai alasannya!) Tahun 2000, awal tahun kebersamaan saya (WG) dengan FJ dan MG. Kita bersama-sama membentuk sebuah event organizer yang diberi judul The sainT, Christian Event Organizer. Peran saya sebagai administrator, si MG sebagai produksi-trator, dan si FJ sebagai Marketing. Produk pertama yang kami jual adalah DryIce, meningkat menjadi penyusun acara, lalu kambing hitam (bagian dimarah-marahi), jual diri, dan saat ini hanya menjual konsep saja. Metamorforsis produk tadi murni dikerjakan oleh FJ. Dari produk yang bisa dilihat, pelan-pelan ke arah produk yang tidak bisa dilihat. Dari DryIce ke Konsep! Sekarang, tahun 2009, tiap kali calon klien The sainT bertemu dengan FJ, peluang untuk Close adalah 80%. Sedangkan jika bertemu dengan WG, maka peluangnya lebih tinggi, yaitu 95%. Maksud saya 95% tidak Close! ^-^' Dari mana FJ mempunyai kemampuan menjual ? Jawabannya adalah dari 18 tahun malang melintang di dunia penjualan. Memang FJ diberkahi kemampuan untuk menjual, namun di sana juga ada proses (tangan tak terlihat) yang mengarahkan hidupnya ke arah jual-menjual. Dan, yang terpenting, si FJ mau untuk mengikut arah yang ditunjuk oleh “tangan tak terlihat” itu. Bakat tidak menjamin keberhasilan, kemauanlah yang menentukan! MATEK...AMSIIOOOOONG....SEMAPUT... Semua orang bisa menjadi marketing sukses....setujukah anda ? Semua orang bisa menjadi orang kaya....setujukah anda ? Semua orang yang menjadi kaya adalah seorang marketing ulung....setujukah anda ? Semua marketing sukses akan menjadi kaya....setujukah anda ? Ada banyak jawaban dan keyakinan yang berlainan. Sebagian setuju, sebagian lainnya tidak setuju. Dan masing-masing jawaban disertai dengan saksi-saksi hidup yang menguatkan pernyataan mereka. Saya rasa anda dan teman anda akan mempunyai pendapat yang berlainan. Keyakinan saya, semua manusia diciptakan unik oleh yang maha kuasa. Mereka mempunyai “sesuatu” yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya. “Sesuatu” ini bisa berupa mulut manis, ketekunan, ketelitian, semangat, kerapian, sistematis, kecepatan, kekuatan, dan lainnya. Sesuatu inilah yang akan membuat kita kaya. Tetapi...tetap saja membutuhkan waktu dan kemauan. Kemauan untuk mengikuti “petunjuk dari tangan tak terlihat.” Saya bukan seorang marketing, apakah saya tidak bisa kaya ? Bisa iya dan bisa tidak. Jalan hidup saya diarahkan oleh “sesuatu” ke arah sistematis. Saya selalu diberi kesempatan untuk mendisain suatu sistem kerja, membentuk tim kerja, mentraining orang, dan sekitarnya. Arah yang ditunjukan ke saya jauh dari marketing (di satu sisi saya sedikit kuatir juga tidak bisa kaya, namun di sisi lain masih tetep kuatir!! (><)' ) Saya kepingin belajar menjadi marketing sejati supaya bisa menjadi kaya sesuai dengan judulnya....namun di sisi lain saya melihat bahwa manusia itu unik dan dipanggil ke sesuatu yang unik juga. Bagi saya, mencoba menjadi seorang penjual ulung membutuhkan tenaga dan waktu yang luar biasa besar. Maka dari itu, saya memutuskan untuk menjadi diri saya sendiri. Menjadi apa yang sudah ditetapkan oleh “tangan tak terlihat”. Apakah itu ? Saya tidak tahu, yang pasti bukan menjadi seorang marketing !!*
RICH DAD POOR DAD
Saya suka dengan tulisan Robert T. Kiyoasaki, hampir semua bukunya sudah saya baca. Gaya penulisannya sederhana dan lebih ke arah cerita, cerita mengenai pengalaman-pengalaman hidupnya. Dia memotivasi dan mengajak kita untuk melihat sisi lain dalam kehidupan kita. Sisi mengenai dunia yang tidak diajarkan di pelajaran sekolah kita, dunia keuangan dan bisnis.
Buku - Buku terbaru dari Robert T. Kiyosaki. Wah mesti beli nih!
Saya tidak tahu, tahun berapa buku itu diterbitkan, yang saya tahu, sekitar tahun 2000an, istilah financial freedom melanda kota Surabaya. Jika boleh saya melebih-lebihkan, istilah ini melanda seluruh dunia (khususnya di dunia internet). Orang begitu yakin akan bisa pensiun di usia 30-40 tahun, moto mereka Retire Young, Retire Rich. Pendeknya, buku tulisan Robert T. Kiyosaki ini menciptakan revolusi berpikir. Dan sebagai akibatnya, Om Robert langsung menjadi orang kaya di dunia ini.
Pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan Robert T Kiyosaki kaya ? Penjualan buku-bukunya ? Iya....benar. Perusahaannya kah yang membuat dia kaya ? Iya....benar juga. Atau Investasi-investasinya di Real estate ? Saya tidak tahu....he...he...he...karena waktu saya coba search di Google mengenai sisi lain dari Robert Kiyosaki ini, saya menemukan "Nada Nada pedas " dari Mr. John. T Reed, silahkan dilihat di "Dangerous Advice! --- John T. Reed "
Namun yang saya tahu pasti. Robert Kiyoasaki kaya karena dia mempunyai kemampuan menjual.
“KEMAMPUAN” MENJUAL DALAM TANDA KUTIP
Di seri pertama buku Rich Dad Poor Dad, Robert mengaku bahwa dia adalah orang yang pemalu. Orang yang tidak punya kemampuan menjual dan takut untuk ditolak, ditambah lagi, ayah kandungnya yang mengharamkan kegagalan. Komplit deh, semua alasan untuk memasuki dunia marketing benar – benar dikuasainya. Dan kasus Robert kecil ini juga sama dengan kasus saya.
Saya benar – benar membenci yang namanya marketing. Saya takut puoool dengan namanya penolakan. Saya berkeringat dingin ketika menjual “sesuatu” kepada “seseorang.” Dan keadaan ini berlangsung sampai saat ini, detik ini, hari ini, waktu saya menulis artikel ini (11/03/2009). Jika anda menyangka bahwa ada “kuasa” yang membuat saya berubah 180 derajat menjadi seorang penjual (marketing) sukses dan menceritakan pengalaman saya kepada anda melalui tulisan ini, maka anda salah! (><)' Makanya saya sedih....karena judul artikel ini adalah MARKETING, KEMAMPUAN MENJUAL YANG MEMBUAT KITA KAYA. Dan saya sebagai penulisnya, takut marketing! Amsiooong deh! Kembali ke Robert, sekarang dia adalah seorang yang kaya. Saya berpikir – pikir (mikir-mikir), dan menemukan bahwa si Kiyosaki ini bukanlah penjual buku ataupun penjual real estat. Dia adalah seorang penjual ide alias konsep. Bagi saya, menjual konsep merupakan ilmu tertinggi dalam marketing, karena yang dijual adalah barang yang tidak kelihatan. Jadi ingat dengan sidejob saya sebagai Event Organizer. Eiit....saya di sana berperan sebagai akuntan bukan marketing... Mumpung topiknya nyenggol....saya akan bercerita sedikit mengenai seorang rekan kerja saya yang diberkati dengan kemampuan menjual ini (katanya sih pembaca setia tulisan saya). Sebut saja namanya FJ, soalnya anak-anaknya dikasih nama LL dan CJ....istrinya TK, pegawainya ada empat, kodenya, YK, MT, MR, TR (ha...ha...ha....). Rekan kerja kita satunya MG...saya sebagai penulis artikel ini namanya WG (artinya Wapan Ganteng!) FJ dilahirkan sebagai seorang laki-laki yang tanpa bondo (istilah saya). Masa mudanya penuh dengan jual-menjual, pinjam-meminjam, bonceng-membonceng, carok-mencarok, dan lainnya. Sangat menyedihkan hidupnya...anak yang tidak diharapkan lahir, tidak dikasih uang jajan yang memadai, tidak diperhatikan dengan baik, kurang kasih sayang kale.... Nasibnya yang kurang beruntung inilah yang membuatnya bisa menjadi seperti saat ini. Seorang penjual yang luar biasa! Marketing handal! Sewaktu masih di SMP, tidak terhitung jumlah kodok yang berhasil dijual olehnya....(><)'. Guru PMP, guru BP, guru sejarah, dan termasuk saya menjadi langganan kodoknya. Waktu itu harganya 25ribu per kotak, kalo yang gendut isi 5an, yang keceng isi 10an, yang oversize isi 1, paha kodoknya segede pisang goreng...(saya tertarik mo beli, tapi setelah liat gedenya, tak batalin, giloooo....!!) Masuk SMA, bisnis kodoknya bangkrut...katanya sih dicuri ama orang. Si FJ berpindah ke bisnis jual beli kacamata....duh manis banget mulutnya...dan juga strategi marketingnya yang canggih, lagi-lagi kebujuk untuk beli kacamata! Terus di masa ini, saya udah jarang berhubungan lagi ama dia. Pertama, karena beda sekolah, kedua, beda pergaulan. Baru ketemu lagi setelah lulus kuliah. Selama masa sendiri-sendiri itu, si FJ telah menjadi BOS PlayStation – BOS CD game – BOS mainan mini – BOS Multiplayer dan lainnya yang tidak dia sharingkan dengan saya. Cuman, akhirnya sama, TUTUP, nggak tau karena bangkrut atau bosen! (saya lebih memilih bosen sebagai alasannya!) Tahun 2000, awal tahun kebersamaan saya (WG) dengan FJ dan MG. Kita bersama-sama membentuk sebuah event organizer yang diberi judul The sainT, Christian Event Organizer. Peran saya sebagai administrator, si MG sebagai produksi-trator, dan si FJ sebagai Marketing. Produk pertama yang kami jual adalah DryIce, meningkat menjadi penyusun acara, lalu kambing hitam (bagian dimarah-marahi), jual diri, dan saat ini hanya menjual konsep saja. Metamorforsis produk tadi murni dikerjakan oleh FJ. Dari produk yang bisa dilihat, pelan-pelan ke arah produk yang tidak bisa dilihat. Dari DryIce ke Konsep! Sekarang, tahun 2009, tiap kali calon klien The sainT bertemu dengan FJ, peluang untuk Close adalah 80%. Sedangkan jika bertemu dengan WG, maka peluangnya lebih tinggi, yaitu 95%. Maksud saya 95% tidak Close! ^-^' Dari mana FJ mempunyai kemampuan menjual ? Jawabannya adalah dari 18 tahun malang melintang di dunia penjualan. Memang FJ diberkahi kemampuan untuk menjual, namun di sana juga ada proses (tangan tak terlihat) yang mengarahkan hidupnya ke arah jual-menjual. Dan, yang terpenting, si FJ mau untuk mengikut arah yang ditunjuk oleh “tangan tak terlihat” itu. Bakat tidak menjamin keberhasilan, kemauanlah yang menentukan! MATEK...AMSIIOOOOONG....SEMAPUT... Semua orang bisa menjadi marketing sukses....setujukah anda ? Semua orang bisa menjadi orang kaya....setujukah anda ? Semua orang yang menjadi kaya adalah seorang marketing ulung....setujukah anda ? Semua marketing sukses akan menjadi kaya....setujukah anda ? Ada banyak jawaban dan keyakinan yang berlainan. Sebagian setuju, sebagian lainnya tidak setuju. Dan masing-masing jawaban disertai dengan saksi-saksi hidup yang menguatkan pernyataan mereka. Saya rasa anda dan teman anda akan mempunyai pendapat yang berlainan. Keyakinan saya, semua manusia diciptakan unik oleh yang maha kuasa. Mereka mempunyai “sesuatu” yang tidak dimiliki oleh manusia lainnya. “Sesuatu” ini bisa berupa mulut manis, ketekunan, ketelitian, semangat, kerapian, sistematis, kecepatan, kekuatan, dan lainnya. Sesuatu inilah yang akan membuat kita kaya. Tetapi...tetap saja membutuhkan waktu dan kemauan. Kemauan untuk mengikuti “petunjuk dari tangan tak terlihat.” Saya bukan seorang marketing, apakah saya tidak bisa kaya ? Bisa iya dan bisa tidak. Jalan hidup saya diarahkan oleh “sesuatu” ke arah sistematis. Saya selalu diberi kesempatan untuk mendisain suatu sistem kerja, membentuk tim kerja, mentraining orang, dan sekitarnya. Arah yang ditunjukan ke saya jauh dari marketing (di satu sisi saya sedikit kuatir juga tidak bisa kaya, namun di sisi lain masih tetep kuatir!! (><)' ) Saya kepingin belajar menjadi marketing sejati supaya bisa menjadi kaya sesuai dengan judulnya....namun di sisi lain saya melihat bahwa manusia itu unik dan dipanggil ke sesuatu yang unik juga. Bagi saya, mencoba menjadi seorang penjual ulung membutuhkan tenaga dan waktu yang luar biasa besar. Maka dari itu, saya memutuskan untuk menjadi diri saya sendiri. Menjadi apa yang sudah ditetapkan oleh “tangan tak terlihat”. Apakah itu ? Saya tidak tahu, yang pasti bukan menjadi seorang marketing !!*
0 komentar:
Posting Komentar